Guru juga Tertarik Diksar Sakawana
Pendaftaran Dibuka Hingga 24 April
Hingga 24 Maret kemarin, sebanyak 17 orang mendaftar mengikuti Latihan dan Pendidikan Dasar (Diksar) Sakawana 2011. Calon peserta pendaftar tidak melulu didominasi mahasiswa, tetapi juga dari kalangan guru.
Komandan Diksar Sakawana 2011, Supriyadi, mengatakan, pendaftaran masih akan terus dibuka hingga ditutup 24 april mendatang. Pendidikan sendiri akan dimulai pada 30 April hingga 17 Mei mengambil lokasi di kawasan pesisir Karimunting, Tebing Bunga, Pantai Gosong, dan Bukit Batu Payung, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.
“Seluruh calon peserta nantinya akan diseleksi. Kemudian kita berlakukan sistem daftar ulang bagi peserta yang dinyatakan lulus,” jelas Supriyadi didampingi salah seorang pendiri Sakawana, Yan Andria Soe.
Supriyadi memperkirakan, peserta akan terus bertambah sebelum pendaftaran ditutup. Dari caon peserta yang telah mendaftar, ungkapnya, rata-rata mengakui tertarik mendaftar dengan alasan Sakawana tidak sekadar kegiatan petualangan. Dalam Diksar, Sakawana juga menonjolkan kecintaan terhadap lingkungan.
“Pada akhir kegiatan, kami merencanakan mengajak seluruh peserta melakukan penanaman mangrove di kawasan pesisir Karimunting. Bagaimanapun juga, pelestarian lingkungan merupakan kewajiban kita bersama,” kata Supriyadi.
Anggota Sakawana angkatan Karang Bayu ini, menjelaskan, pendidikan dasar adalah tahapan awal dari proses penerimaan anggota baru. Supriyadi menyebut empat aspek yang ingin dicapai dari pelaksanaan proses penerimaan anggota baru angkatan kelima tahun 2011 ini.
“Empat aspek itu berupa kematangan mental, fisik, dan intelegensia, serta aspek disiplin yang tinggi," jelas Supri, panggilan akrab anggota bernomor pokok SW-079 ini.
Ketua Umum Dewan Pengurus Sakawana, Iswono, mengatakan, program pendidikan dasar ini disusun sedemikian rupa dalam kerangka kerja keselamatan. “Misalnya dari kegiatan yang masih melibatkan kelompok hingga yang menekankan kemandirian setiap peserta, kami akan membaginya sesuai tingkatan bahaya tertentu,” jelas Iswono, rekan seangkatan Supri di Pendidikan Dasar Sakawana 2005.
Tingkat-tingkat bahaya tertentu yang disebut Iswono itu, timpal Yan Andria Soe, adalah seperti objective danger, subjective danger, appearance danger, hingga real danger.
"Peserta tidak langsung dihadapkan pada kondisi yang benar-benar bahaya," ujar lelaki yang akrab disapa Yansoe ini.
Paparan-paparan itu, menurut Yansoe, perlu cukup tegas dijelaskan untuk menanggapi banyaknya pertanyaan yang dilontarkan tentang bagaimana pola pendidikan dasar ini akan dilakukan, terutama menyangkut keselamatan peserta.
Sejak awal berdiri, menurutnya, metode pendidikan dasar di lingkungan Sakawana lebih mirip proses belajar-mengajar yang dinamis. “Tetapi perlu diingat juga, bahwa berkegiatan di alam terbuka mutlak rasanya. Selain memerlukan sedikitnya kesiapan fisik, mental, dan intelegensia, juga sangat penting adalah disiplin para penggiatnya,” katanya mengingatkan.
http://kalbar-online.com/news/metropolitan/guru-juga-tertarik-diksar-sakawana